Nyasar Di B29

Hay...saya kembali lagi, masih bersama WielBie..
Nah untuk kali ini saya ingat bahwa blog ini bertujuan untuk melengkapi tugas akhir saya, jadi tugas itu harus dilakukan. Salah satunya mengisi blog dengan menceritakan liburan semester sekaligus tahun baru yang baru saja terlalui. Baiklah dengarkan cerita saya... ayo semua duduk anteng..



Saya bingung harus ngambil cerita yang mana, karena saya menemukan 1 cerita tapi fotonya sudah hilang karena hp saya terformat, tapi tak apa lah. Guru saya pengertian kok.. (semoga) #ouppss.maaf.pak ^^
Begini.. liburan ini saya isi dengan memenuhi permintaan ibu saya untuk pulang ke kampung halaman saya. Tepatnya di desa Bakau,Pamukan Utara,Kota Baru,Kalimantan Selatan. Sebenarnya letaknya sangat jaaaaauuuhhh sekali dari Ibu kota Kalimantan Selatan, kalau di hitung perjalanannya saja sekitar 12 atau 19 jam. Membayangka saja mungkin kalian akan berfikir 2 kali untuk kesana, tapi kalau saya itu sudah biasa, yang jelas saya gak aka kaget lagi.
Tiba di bandara Samsudin Noor,Banjarmasin sekitar jam 8.30 (seingat saya begitu tapi sepertinya lebih siang). Sudah ada yang menunggu saya di Bandara, dan kami melanjutkan perjalanan menuju terminal untuk mencari Bus jurusan Kota Baru. Menunggu bis beratka bernar-benar menyita waktu karna kami baru berangkat jam 11.00 WITA. Namun semua terbayar dengan perjalanan di bagian awal,karena di temani deretan rawa hijau dan sungai-sungai kecil yang belum saya temukan di Jawa.
SKIP
SKIP
SKIP =รจ
Saya turun di daerah Batu Licin,Tanah Bumbu. Karena sepertinya saya kesorean, saya membatalkan rencana untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang karena prejalanannya masih sangat jauh. Jadi  kami menginap di rumah salah satu teman Ayah saya,dan esoknya baru saya melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor.
Jam menunjukan pukul 7.30 WITA, kami berangkat melanjutkan perjalanan. Perjalanan kali ini sangat menyenangkan karena saya melewti deretan pegunungak kapur yang menjulang tinggi dan di selimuti oleh pohon hijau, walaupun tak seluruhnya tertutupi oleh pepohonan namun itu lah yang lebih menambah keindahannya.  Cuacapun juga mendukung, di karenakan matahari tak begitu menyengat dan tertutup serpihan-serpihan awan tipis. Setelah 3 jam berlalu saya mulai memasuki daerah pedalaman hutan yang tak beraspal,hanya tanah dan bebatuan, di kanan kiri masih tetutup akan hutan yang lumayan lebat.
Perjalanan berlanjut hingga memasuki daerah perkebunan sawit milik perusahaan kelapa sawit. Namun sepertinya perjalanan kami harus terulur lama di karenakan........ “Paman saya tidak tahu harus mengambil jalan yang mana”. Wah kali ini saya bernar-benar khawatir, saja takut tidak bisa pulang dan sampai malam akan berkeliling  kebun sawit yang luasnya berhektar-hektar dan memiliki jalan yang sama. Hampir semua jalan akan menemukan perempatan yang sama dan itu semakin membuat Paman saya bingung. Akhirnya kami menemukan jalan mulus yang menurut Paman adalah salah satu jalan untuk menemukan jalan pulang, sayangnya kami mengambil jalan yang salah sehingga kami terlampau jauh dari jalan menuju rumah, kami keluar di Blok 29 yang seharusnya kami lewati adalah Blok 25  jadi bisa di bayangkan berapa jauhnya.
Terus berjalan lurus tanpa arah yang membuat semakin bingung,dan di putuskan untuk bertanya pada orang yang sedang memperbaiki jalan. Kami di beri tahu kalau kami terlalu jauh dari jalan yang di maksut, dengan baik hati orang itupun memberi tahu jalan yang harus di ambil. Akhirnya motorpun berbalik arah dari arah sebelumnya,sehingga melewati jalan yang tadi kami lalui hingga tak sengaja saya melihat seseorang yang seingat saya adalah murit dari ayah saya keluar dari jalan di arah lain. Saya pun memberi tahu paman dan akhirnya kami mengambil jalan ke arah di mana orang yang saya lihat keluar. Dan bernar, itu adalah jalan yang harusnya kami lewati, rasanya seperti melihat intan di tumpukan salju sangat menggembirakan.*KKYYYYAAAA SSOOO Happy ^^.
Desapun mulai kelihatan, rasanya seperti mengenang masa lalu saat masih kanak-kanak. Walaupun desa ini begitu sederhana dan segala kegiatannya. Namun sedikit demi sedikit tempat ini sedikit berkembang menjadi lebih baik, walaupun jalanan masih sangat buruk namun tak apa. Tak berapa lama sayapun sampai di rumah, di tempat saya mulai bertambah dewasa,tempat yana menjadi saksi bisu kenakalan saya da tempat yang membuat saya rindu dan selaluu ingin kembali.

Nah, begitulah cerita saya...  Cerita yang gak jelas ya?? Hehe maaf jika ada salah, saya masih pemula. Baiklah sampai bertemu di cerita selanjutnya, terimakasih telah berkunjung ke blog saya yang sederhana. ^^

C.U WielBieChingu~~


0 komentar:



Posting Komentar