Perpisahan Terakhir ?? (Janji Perpisahan)

Perpisahan Terakhir
(Janji Perpisahan)

Pagi kelam mendekap lembar baru di sampul Biru
Semerbak pepohonan menghanyutkan
Raja Siang hanya meringkuk di balik selimut hitam lekat
Lingkar cakrawal seakan tak ingin ku melangkah
Meninggalkan berjuta meori,


Haruskah ini terjadi?  Benarkah ini terjadi?
Mungkinkah secepat ini hinggga tak sanggup ku elakan?
Tak ku pinta begini! Tak kuharap terjadi !

Terlihat bayangan hitam di ujung dermaga
Terbiaskan cahaya matahari yang mulai mengintip
Dia menunggu di ujung Dermaga?
Apa yang dapat ku tulis kembali?
Akankah garisan tinta ini berhenti di awal paragraf?

Berjajar di balik kayu yang mengalir
Berbagi kotak kenangan, lalu terdiam membisu
Memandang luas samudra yang mulai memancarkan warna emasnya
Bisakah kita kembali lagi?

Di sudut keci pulau laut
Di tengah keramaian dermaga ,di kelilingi orang berlalu lalang
Untaian kata perpisahan
Erat dekap tangan menjalar tubuh
Seulas senyum pilu terbayang di balik senyuman ini
Ku harap ini bukan perpisahan terakhir

Jauh melangkah, semakin tak terjangkau
Di kesunyian malam terdengar suara hati
Suara harap seorang sahabat yang ditinggalkan dan meninggalkan
“JIKA MEMANG HARUS BERPISAH, DAPATKAH TETAP MENGISI LEMBAR BUKU INI? ANDAIKAN TIDAK, BIYARKANLAH BUKU INI TERSIMPAN TANPA GORESAN, DAN JAGA DIA HINGGA DAPAT KU BERJUMPA LAGI. I PROMISE YOU, UNTUK SELALU MENGINGAT SAAT INI,MASA TERKHIR MASA TERINDAH SEJAK KANA-KANAK HINGGA REMAJA. AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA TANPA KAU, SEMOGA. DAPATKAH KAU BERJANJI PADAKU?”


Saat ini yang dapat ku ucapkan “AKU MERINDUKAN SAHABAT SEPERTINYA DAN DIA”




BY: WielBie (Waldati Bariroh)

0 komentar:



Posting Komentar